I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan fisik memiliki peran
yang sangat penting bagi kehidupan anak, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Secara langsung perkembangan fisik seorang anak akan menentukan
ketrampilan anak dalam bergerak. Sementara secara tidak langsung, pertumbuhan
dan perkembangan fisik akan mempengaruhi cara pandang anak terhadap dirinya
sendiri dan cara pandang anak terhadap orang lain, perkembangan fisik berjalan
seiring dengan perkembangan motorik.
Perkembangan motorik berarti perkembangan
pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan
otot yang terkoordinasi. Oleh karena itu, perkembangan fisik dan motorik tidak
dapat di pisahkan karena keduanya saling mendukung satu sama lain.
Kemampuan motorik halus merupakan
kemampuan anak untuk melakukan kegiatan yang melibatkan koordinasi antara mata,
tangan dan otot-otot kecil pada jari-jari, pergelangan tangan, lengan yang
digunakan untuk aktifitas seni seperti menggunting, melukis, dan mewarnai.
Salah satu tuntutan masyarakat terhadap dunia
pendidikan kita adalah mampu menciptakan manusia yang memiliki kemampuan dalam
bidang ketrampilan atau seni. Keinginan ini tidak bisa diindahkan begitu saja
oleh dunia pendidikan kita, begitu pula dengan lembaga formal taman
kanak-kanak. Taman kanak-kanak sebagai lembaga formal terendah juga harus mampu
menciptakan anak-anak yang berkemampuan ketrampilan yang baik yang mempunyai
jiwa seni yang baik pula. Akan tetapi juga tidak boleh mengesampingkan prinsip
belajar di Taman Kanak-kanak “belajar sambil bermain, bermain seraya belajar”
dalam proses pembelajaran yang dilakukan. Pembelajaran di Taman Kanak-kanak
juga tidak boleh menargetkan pada suatu hasil tapi pada prosesnya. Jika
prosesnya benar dan baik, secara otomatis hasilnya juga akan baik.
Berdasarkan kurikulum yang
mengharuskan di dalam pembelajaran di Taman Kanak-kanak ada dua aspek yang
harus dikembangkan yaitu pembentukan sikap perilaku dan pembentukan kemampuan
dasar. Dari dua aspek perkembangan tersebut peneliti melakukan pengamatan di TK
Melati Kecamatan Tulis Kabupaten Batang khususnya kelompok B1 yaitu pada perkembangan motorik halus. Dari hasil pengamatan tersebut terdapat hal yang
menarik bahwa ketika pembelajaran menganyam ketrampilan anak-anak di TK Melati
Kecamatan Tulis Kabupaten Batang masih
kurang. Hal tersebut di tandai dengan
belum rapinya hasil karya anak dalam kegiatan tersebut. Kemudian saat pembelajaran terlihat anak-anak
kurang antusias dalam mengerjakan kegiatan dan terkesan lambat saat menyelesaikan
pekerjaan.
Masalah yang terjadi tidak terlepas
dari kurangnya wawasan guru dalam memilih dan menerapkan media yang tepat untuk
digunakan dalam mengembangkan ketrampilan
menganyam anak. Kondisi seperti ini tidak bisa
dibiarkan begitu saja, karena jika penerapan proses awal salah, hal ini bisa
dipastikan bahwa proses selanjutnya juga akan mengalami kegagalan. Maka dalam
hal ini harus diadakan perbaikan pembelajaran.
Berdasarkan adanya permasalahan
diatas, peneliti mencoba untuk menerapkan penggunaan media bahan alam dalam
meningkatkan ketrampilan menganyam di
Kelompok B1 TK Melati
Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Media bahan
alam merupakan bahan-bahan yang terdapat di sekitar lingkungan TK dan banyak
ditemukan di sekitar tempat tinggal anak. Karena TK Pertiwi Ranting Taraweang
berada di desa yang memang melimpah dengan bahan-bahan tersebut.
B. Rumusan dan Pemecahan Masalah
1.
Rumusan Masalah
Setelah membaca
latar belakang masalah di atas, maka peneliti dapat merumuskan permasalahannya
sebagai berikut :
a. Apakah penerapan media bahan alam bisa digunakan untuk meningkatkan
keterampilan menganyam di kelompok B1 TK Melati Kecamatan Tulis
Kabupaten Batang?
b. Bagaimanakah penerapan bahan alam dalam meningkatkan ketrampilan menganyam di kelompok B1 TK Melati
Kecamatan Tulis Kabupaten Batang?
2. Pemecahan Masalah
Melihat rumusan masalah di atas maka
peneliti berusaha untuk memecahkan masalah sebagai berikut :
a. Menganyam adalah membuat suatu karya seni kriya dengan cara
melilitkan suatu bahan secara berselang-seling menggunakan tangan dimana bahan
di atur secara tindih menindih dan silang-menyilang.
b. Media
bahan alam dapat meningkatkan ketetampilan menganyam karena media ini sangat banyak di lingkungan anak dan
sejak kecil anak sudah mengenal dan bergelut dengan bahan-bahan tersebut.
Anak sudah terbiasa megenal dan bermain
dengan bahan tersebut sehingga bahan tersebut cocok digunakan untuk
meningkatkan ketrampilan menganyam. Indikator
peningkatan keterampilan menganyam adalah anak dapat menyelesaikan
tugas sampai selesai, menganyam
dengan benar, hasil anyaman rapi dan selesai tepat waktu.
C. Tujuan
Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan pemecahan masalah yang dikemukakan maka
peneliti mempunyai beberapa tujuan sebagai
berikut :
1. Untuk meningkatkan keterampilan
menganyam di Kelompok
B1 Melati Kecamatan Tulis Kabupaten Batang.
2. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan kegiatan
menganyam dapat di tingkatkan melalui penerapan media bahan alam.
D. Manfaat
Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :
1.
Manfaat Teoritis
Untuk menambah cakrawala atau
khasanah pengetahuan tentang pengembangan ketrampilan menganyam melalui penggunaan media gbahan alam.
2.
Manfaat Praktis
a.
Bagi Guru
1)
Sebagai wujud nyata usaha guru
dalam rangka mengembangkan ketrampilan
menganyam melalui penggunaan media bahan alam.
2)
Sebagai bahan perbandingan dan
introspeksi diri terhadap segala bentuk kekurangan dan kelemahan guru dalam hal
pembelajaran motorik halus sehingga dapat ditekan sejak dini kesalahannya.
3)
Sebagai motivasi guru agar
selalu kreatif dan inovatif dalam setiap pembelajaran.
4)
Sebagai bahan tambahan media
pembelajaran dalam bidang kemampuan motorik halus khusunya menganyam.
b.
Bagi Siswa
1)
Kegiatan
menganyam merupakan life skill yang harus diketahui dan dimiliki anak karena suatu saat nanti hal ini akan berguna dalam
kehidupan mereka.
2)
Menumbuhkan perasaan senang
terhadap kegiatan menganyam.
3)
Meningkatkan motivasi belajar
anak didik agar lebih percaya diri.
4)
Mengenalkan lebih dekat pada
anak tentang penggunaan bahan alam
dalam kehidupan sehari-hari.
c.
Bagi Sekolah
1)
Proses kegiatan belajar mengajar
jadi lancar karena anak dalam keadaan senang.
2)
Program-program yang
diselenggarakan sekolah juga akan berjalan sesuai yang diharapkan.
3)
Kegiatan belajar mengajar
semakin meningkat sesuai dengan yang diharapkan.
4)
Meningkatkan mutu pembelajaran
sehingga bisa lebih menarik minat peserta didik untuk angkatan selanjutnya.
II.
KAJIAN
PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR,
DAN HIPOTESIS TNDAKAN
A.
KAJIAN
PUSTAKA
1. Hakikat
Menganyam
Anyaman adalah serat yang dirangkaikan hingga membentuk
benda yang kaku, biasanya untuk membuat keranjang atau perabot (wikipedia indonesia, 2015). ............................dst
B.
KERANGKA
BERPIKIR
Kegiatan menganyam di Kelompok B1 TK Melati Kecamatan Tulis Kabupaten Batang masih kurang dan belum sesuai harapan. Hal ini ditandai dengan belum rapinya hasil karya anak dalam kegiatan
tersebut. Kemudian saat pembelajaran
terlihat anak-anak kurang antusias dalam mengerjakan kegiatan dan terkesan
lambat saat menyelesaikan pekerjaan.
Penerapan media bahan alam di pandang dapat meningkatkan ketrampilan
menganyam karena bahan alam merupakan bahan-bahan yang terdapat di sekitar
lingkungan TK dan banyak ditemukan di sekitar tempat tinggal anak.
Setiap kegiatan pembelajaran harus
sesuai dengan tujuan pembelajaran sehingga media yang baik adalah yang dapat
memunculkan komunikasi dua arah atau interaktivitas. Media bahan alam dipandang dapat
melibatkan anak secara fisik, intelektual maupun mental dalam pembelajaran menganyam karena faktor keterdekatan anak dalam
mengenal bahan-bahan tersebut sebelumnya. Guru juga mempertimbangkan teknologi yang tersedia dan kemudahan dalam
penggunaannya dalam pembelajaran, seperti
alat bantu utuk menganyam dll.
C.
HIPOTESIS TINDAKAN
Berdasarkan uraian di atas dapat diajukan suatu
hipotesis bahwa keterampilan menganyam dapat di tingkatkan melalui penerapan media bahan alam di Kelompok B1 TK Melati
Kecamatan Tulis Kabupaten Batang.